![]() |
ket foto : Amanda Nur Rahmah, Siswa SMAN 4 Karawang Kelas XI-2 (kiri), Joko Santosa, S.Pd., Humas SMAN 4 Karawang (tengah), dan Agnes No, Wartawati kobar45 (kanan) foto bersama, Selasa (25/02/2025). |
Karawang, kobar45 - Amanda Nur Rahmah adalah salah satu siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Karawang yang saat ini duduk di bangku kelas XI-2. Dia terlihat lebih menonjol dari teman-temannya ketika kobar45 melakukan wawancara dengan menggunakan bahasa Inggris. Karena, sebelumnya kobar45 banyak menemukan siswa yang kurang begitu menyukai bahasa Inggris. Namun, berbeda dengan Amanda yang begitu fasih menjawab setiap pertanyaan ketika berbincang-bincang dengan kobar45 di ruang kerja Humas SMAN 4 Karawang, Selasa (25/02/2025).
Dalam komunikasi bahasa Inggrisnya, Amanda bercerita tentang pengalaman bahwa pada awalnya dirinya pun sama seperti teman-teman lain pada umumnya yang kurang menyukai bahasa Inggris. Menurut dia bahasa Inggris sangat sulit untuk dipelajari karena memiliki tata bahasa yang rumit, variasi pengucapan, dan kosakata yang luas. "Selain itu, faktor internal dan eksternal pun menjadi hambatan dan tantangan serius," ucapnya.
Namun, Amanda bukanlah siswa yang mudah menyerah dengan keadaan dan keterbatasan. Dengan berbekal ilmu dan pengetahuan yang didapatnya dari bangku sekolah serta berbagai dukungan dari berbagai lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan realitas masyarakat, Amanda bisa menggali potensi yang dimilikinya. Menurut dia menggali potensi itu bisa dilakukan melalui informasi. "Saya mendapatkan informasi tempat untuk belajar bahasa Inggris di luar lingkungan sekolah dan kemudian saya bergabung selama kurang lebih satu tahun, ternyata hasilnya sangat memuaskan. Kini saya sudah bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris," katanya bahagia.
Baca Juga
Masih dikatakan Amanda, "Sekolah itu sumber segalanya. Kita jadi pintar karena sekolah. Guru mengajar dan kita belajar. Guru memberi ilmu pengetahuan dan kita mendapat ilmu pengetahuan. Lingkungan sekolah juga sumber segalanya. Kita jadi cerdas karena sekolah. Sekolah mengajarkan disiplin dan kita menjadi orang yang bertanggung jawab. Dan masih banyak lainnya yang kita dapat dari sekolah. Untuk itu kita harus memanfaatkan semua yang telah diberikan sekolah kepada kita," kata dia.
Dicontohkan Amanda, "Saya perlu jam tambahan di luar sekolah, karena bagi saya kurang. Maka dari itu saya menambah jam belajar di luar sekolah. Saya juga menetapkan tujuan. Saya ingin melanjutkan studi ke luar negeri, kalau tidak Korea, Jepang, atau Amerika. Dan juga saya sudah punya tujuan yang jelas dalam karir," katanya. Amanda mengajak teman-teman baik di lingkungan SMAN 4 Karawang maupun yang sedang mempelajari bahasa Inggris di sekolah-sekolah lainnya untuk tetap semangat belajar Bahasa Inggris. Karena menurut Amanda bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Mengapa penting untuk dikuasai? Karena bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan oleh seluruh negara di dunia ini dalam berkomunikasi. Bahasa Inggris juga bisa menjadi bekal untuk masa depan siswa sesuai dengan cita-cita dan tujuan masing-masing. Contohnya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, sebagai syarat untuk melamar pekerjaan di perusahaan multinasional, sebagai pendukung bisnis ekspor impor antar negara, dsb. "Jadi teman-teman, jika jam belajar bahasa Inggris di sekolah kurang, bisa mencari sumber belajar tambahan atau bisa juga mencari lingkungan dan teman yang suport dalam belajar Bahasa Inggris. Karena hal-hal tersebut bisa membantu kita untuk semakin cepat belajarnya. Dalam prosesnya pun tidak perlu khawatir takut salah, karena setiap belajar wajar ada kesalahan. Untuk belajar pertama kali, sebetulnya yang paling penting itu memperbanyak kosakata, tidak perlu khawatir soal grammar dulu. Fokusnya supaya bisa berkomunikasi, nanti kalau mau melanjutkan serius belajar barulah sedikit demi sedikit belajar grammar," kata Amanda mengakhiri perbincangan dengan kobar45.
Secara umum, kita semua sepakat bahwa guru sekolah adalah orang pertama yang membuka jalan dan mengenalkan ilmu kepada para siswa. Guru yang mengajar di SMAN 4 Karawang tentu adalah guru yang patut kita acungi jempol. Kenapa demikian? Karena guru tersebut telah memberikan pencerahan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali segala potensi yang ada pada dirinya. Amanda adalah salah satu contoh dari kesuksesan seorang guru dalam mendidik siswanya menjadi kreatif. Ditengah kurangnya jam pelajaran di sekolah, Amanda bisa mencari tambahan jam pelajaran untuk dirinya sendiri dengan bergabung bersama salah satu komunitas belajar. Diharapkan kepada siswa lainnya juga bisa mengikuti jejak Amanda dengan cara lainnya seperti memanfaatkan teknologi aplikasi belajar yang beredar banyak di jaman canggih seperti saat ini untuk digunakan sebagai bahan belajar tambahan. Siswa bisa memanfaatkan berbagai aplikasi gratis dalam menambah belajarnya. Sebagai contoh aplikasi ponsel belajar bahasa, siswa bisa menggunakan salah satu aplikasi terpopuler seperti Duolingo. Adalah aplikasi gratis dan sangat mudah digunakan oleh siswa yang bahkan tidak paham sama sekali tentang bahasa. Aplikasi ini banyak memberikan manfaat kepada penggunanya. Disamping itu, tersedia berbagai macam fitur menarik yang bisa membuat betah para penggunanya karena sifatnya bermain sambil belajar (seperti game). Aplikasi ini juga terbebas dari jarak, ruang, dan waktu. Karena bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Selanjutnya, Joko Santosa, S.Pd. Humas SMAN 4 Karawang yang juga guru mata pelajaran matematika, menunjukan apresiasi kepada Amanda yang bisa berguna bagi dirinya sendiri. Joko bangga kepada Amanda yang bisa menggali potensi dirinya. "Semoga menular kepada teman-temannya," harap Joko.
Dikatakan Joko, Amanda bisa membuktikan bahwa belajar bahasa Inggris yang dirasa sulit oleh sebagian besar siswa dapat dia taklukan jika dipelajari dengan sungguh-sungguh. Seperti yang dikatakan Joko pada Kobar45 edisi sebelumnya, Rabu (12/02/2025) yang mengatakan pandangannya pertama adalah faktor kebiasaan dan yang kedua itu tujuan siswa. Yang mana pada saat itu Joko menerangkan bahwa siswa perlu belajar bahasa untuk sebuah tujuan spesifik. Misalnya ingin menjadi seorang tour guide atau bekerja di kancah internasional. Joko juga mendukung Amanda yang merangkul teman-temannya untuk berani tanpa takut salah dalam berkomunikasi bahasa Inggris, karena kesalahan itu suatu hal biasa dalam proses belajar. "Kalau kita ingin bisa ya jangan takut salah," ucap Joko menutup pembicaraan dengan kobar45. (Agnes No)
Tags
pendidikan